PERTEMUAN KE-2
Pembimbing
Bapak Yosefrizal, S.Kom,
M.Kom
MEDIA TRANSMISI
Media transmisi
adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data),
karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat,
dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk
diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan
elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat
melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon,
komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima
data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk
menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika
memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Jenis media transmisi
ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission
media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem
kabel. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu
merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
1. Media Transmisi
Guided
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang
terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel
koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati
media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media.
Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan
mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik
menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.
Jenis-jenis media
transmisi guided
a)
Twisted-Pair
Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis
yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair
(tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua
pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan
mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari
kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan:
apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti,
sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas
dua yaitu:
v Shielded Twisted-Pair (STP)
Kabel STP
mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP
yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas
interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan
ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan
kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan
proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP
sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel
coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu
perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP
memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena
bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap
sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain
disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana
media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat
(repeater)
Kecepatan dan keluaran : 10-100 Mbps
Biaya rata-rata per node : sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
Media dan ukuran konektor : medium
Panjang kabel maksimum yang
diizinkan : 100m (pendek).
v Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Untuk
UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:
-
Category 1: sifatnya mampu mentransmisikan
data kecepatan rendah. Contoh: kabel
telepon.
-
Category 2: sifatnya mampu mentransmisikan
data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital
dengan bandwidth hingga 4 MHz.
-
Category 3 : mampu mentransmisikan data
hingga 16 MHz.
-
Category 4 : mamu mentransmisikan data
hingga 20 MHz.
-
Category 5: digunakan untuk transmisi data
yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.
- Categori
5e : Frequensi dan kecepatan sama dengan Cat 5, tetapi lebih support gigabyte
ethernet network.
- Categori 6 :
Memiliki kecepatan up to 250 Mbps atau lebih dari dua kali Cat 5 dan Cat 5e.
- Categori 6a :
Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10 Gbps.
- Categori 7 :
Di design untuk bekerja pada frequensi up to 600 Mhz.
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri
atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan
pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang
diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal.
Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap
beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai
media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe
pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini
menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur
jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
Biaya rata-rata per node: murah
Media dan ukuran: kecil
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Kabel UTP memiliki
banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih
murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek
interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di
sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak
menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
PoE / Power over Ethernet
POE adalah sebuah device yang dapat menyalurkan listrik melalui kabel
Ethernet atau kabel UTP/STP dengan adanya PoE maka access point dapat
dinyalakan tanpa perlu repot mengulur kabel listrik ke atas tower, dengan PoE
akan lebih hemat dan praktis dalam hal penggunaan dan Cost tentunya.
PoE teknologi adalah sistem yang memanfaatkan kabel UTP twisted pair untuk
mentransmisikan daya/power melalui pair yang tidak terpakai. Seperti yang
kita ketahui bahwa kabel UTP Cat-5 hanya menggunakan 2 pair (4 urat) saja untuk
Tx (+ dan -) dan Rx (+ dan -), dan 2 pair kabel UTP bisa 1,2,3,6 atau 4,5,7,8
di gunakan untuk mentransmisikan power.
Umumnya PoE yang di gunakan mengacu ke standar IEEE 802.3af dimana maksimum
power per port adalah 15.4W, kemudian standar ini di perbaharui oleh IEEE
802.3at dimana maximum power per port adalah 34.2W, ini disebabkan banyak
perangkat baru yang membutuhkan supplay power lebih tinggi, misalnya untuk AP
802.11n 3×3 atau 4×4 yang membutuhkan power di atas 16W.
Lalu apa fungsi PoE ?
Untuk menyelesaikan masalah sulitnya mencari sumber power pada saat
memasang perangkat seperti Access Point, IP camera, IP Phone. Misalkan
pada kasus pemasangan IP Phone, Access Point dan IP camera pada suatu ruangan
yang luas, cost akan tinggi di sebabkan pemborosan kabel, karena tiap perangkat
membutuhkan 2 kabel yaitu kabel UTP untuk data dan kabel listrik untuk
powernya, lalu dengan adanya PoE cukup menggunakan 1 kabel yaitu kabel UTP
dimana transfer data dan aliran listrik terjadi dalam 1 kabel.
UTP memiliki 4 pair, 2
pair untuk power, 2 pair untuk data. Bila switch anda tidak support PoE, bisa di gunakan PoE
injector untuk masing-masing perangkat anda, atau.. anda bisa menggunakan mindspan, mindspan ? ia seperti switch tapi
fungsinya hanya untuk injeksi power ke perangkat yang mendukung PoE.
sebenarnya penggunaan
PoE switches / mindspan lebih di anjurkan karena lebih simple (hanya terdiri
dari 1 perangkat saja).
Fungsi dari PoE
1. Mengacu ke standar IEEE 802.3af dimana maximum power per port-nya adalah
15.4W, namun dikarenakan banyak perangkat baru yang membutuhkan supply power
lebih tinggi (misalnya utk AP 802.11n 3x3 atau 4x4) maka dibuat standar baru
yaitu IEEE 802.3at dimana maximum power per port-nya adalah 34.2W.
2. Untuk menyelesaikan masalah sulitnya mencari sumber power pada saat
memasang perangkat spt Access Point, IP Camera dan IP Phone. Bayangkan bila
tidak ada PoE dan kita diharuskan memasang Access Point atau IP Camera disebuah
ruangan yang besar, maka cost akan tinggi karena setiap perangkat membutuhkan 2
tarikan yaitu kabel UTP utk data dan kabel listrik (serta power outlet-nya).
Dengan adanya PoE, kita cukup melakukan satu tarikan saja yaitu kabel UTP.
Pembuatan POE
Dalam sebuah kasus pada saat penempatan Access point yang tidak menentu di
sebuah ruang perusahaan, karena tidak setiap tempat ada colokan listrik. Solusi
tepat adalah menggunakan PoE, seperti yang telah saya jelaskan diatas. Lalu
timbul masalah, dimana switch atau access point tidak mendukung PoE.
Untuk
Pembuatan, follow this step :
o Siapkan
kabel UTP yang akan kita modif plus connector Rj-45.
o Kabel warna
Hijau+PutihHijau(Rx) dan Orange+PutihOrange(Tx) dipasang seperti biasa.
o Kabel
Coklat+ PutihCoklat kita siapkan untuk PiNuKUik. PutihCoklat untuk
positif dan Coklat untuk Negatif, atau bisa dibalik juga tidak masalah, semua
fine-fine aja..
susunan PiNuKUik
o Siapkan
kabel konektor power untuk Access Point, di toko listrik banyak yang
jual,
connector
power untuk access point
kabel ini
biasanya digunakan untuk adaptor, harganya 2ribu an.
o
Siapkan juga isolasi/lakban untuk menembel hasil bedah
kabel.
v Coaxial
Cable (Kabel Koaksial)
Kabel coaxial atau
popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang
menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel
coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan
tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi
jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater
juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan
coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal.
Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding
Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan
dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan
rumah, kampus, maupun perusahaan.
Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
Biaya
rata-rata per node: murah
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk
mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel
sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi
dilapangan. Kita juga harus ingat
bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel
coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai
backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya
tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut
dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.
v Fiber-Optic
Cable (Kabel Serat Optik)
Kabel
Fiber optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi
canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel
biasa, biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone (Tulang Punggung)
karena dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam jaringan ini,namun pada saat ini
sudah banyak yang menggunakan fiber optic untuk jaringan biasa baik LAN, WAN
maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan
bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data
yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak diragukan lagi
namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang cukup
mahal dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam pembangunannya.
Kabel fiber optic
merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi
modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih
mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu
beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic
dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic
yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk
mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Bagian – bagian Kabel
Fiber Optic
§
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian
inti dari fiber optic yang dimana pengiriman sinar dilakaukan
§
Cladding adalah meeri yang mengelilingi
inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam
§
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang
melindungi fiber dari kerusakan
Beberapa keuntungan
kabel fiber optic:
a. Kecepatan
Jaringan-jaringan
fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second
b.
Bandwidth
Fiber optic mampu membawa paket-paket
dengan kapasitas besar
c.
Distance
Sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih
jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”
d.
Resistance
Daya tahan kuat terhadap imbas
elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio,
motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
e.
Maintenance
Kabel-kabel fiber optic memakan biaya
perawatan relative murah.
JENIS-JENIS
FIBER OPTIK
1.
Single-mode
fibers
Jenis
fiber optik yang memiliki fiber tunggal dengan diamater antara 8.3 – 10
mikron yang mempunyai transmisi satu mode. Singlemode dengan garis tengah (diameter)
sempit hanya dapat menyebarkan antara 1310 – 1550 nano meter. Singlemode dapat
mentransmisikan di atas rata-rata dan 50 kali lipat jarak dibandingkan
multimode. Fiber singlemode memilikicore lebih kecil dibandingkan multimode. Core kecil tersebut dan gelombang cahaya tunggal dapat mengurangi
distorsi yang diakibatkan overlap cahaya, penyediaan sedikit sinyal
atenuasi dan kecepatan transmisi yang tinggi.
Ciri –
cirinya:
o Diameter
core lebih kecil dibandingkan diameter cladding.
o Digunakan
untuk transmisi jarak jauh, bisa mencapi 120 km, band frekuensi lebar, dan
penyusutan transmisi sangat kecil.
2.
Multi-mode
fibers
Mempunyai
inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Cara Kerja Fiber Optic
Sinar
dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding,
dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali
tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca
sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian
kaca dan panjang gelombang sinyal.
Kelebihan Fiber Optic
1.
Mempunyai lebar pita
frekuensi (bandwith yang lebar). Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi
yaitu sekitar 1013 Hz sampai dengan 1016 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi banyak.
2.
Redaman sangat rendah
dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi
yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0,2 dB/km.
3.
Kebal terhadap
gangguan gelombang elektromagnet. Fiber optik terbuat dari kaca atau plastik yang merupakan
isolator, berarti bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan gangguan
listrik.
4.
Dapat menyalurkan
informasi digital dengan kecepatan tinggi. Kemampuan fiber optik dalam
menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman sinyal
digital pada sistem multipleks digital dengan kecepatan beberapa Mbit/s hingga
Gbit/s.
5.
Ukuran dan berat
fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti fiber optik berukuruan micro sehingga pemakaian
ruangan lebih ekonomis.
6.
Tidak mengalirkan
arus listrik Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus
listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek)
7.
Sistem dapat
diandalkan (20 – 30 tahun) dan mudah pemeliharaannya.
8.
Low Cost
9.
Fleksible atau kaku
Kekurangan Fiber Optic
1.
Konstruksi fiber
optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi.
2.
Karakteristik
transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan
3.
Tidak dapat dialiri
arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada pemasangan repeater.
Beberapa hal yang
mempengaruhi performance fiber optic :
1.
Loss, yang diakibatkan oleh panjang span
fiber dan banyaknya splicing di sepanjang span fiber tersebut. Besarnya loss
dari suatu span fiber bisa diukur dengan menggunakan OTDR.
2.
Dispersi, seiring dengan bertambahnya usia
fiber maka dispersi pada fiber optic tersebut semakin jelek, dispersi ada 2
macam:
§ Chromatic
dispersion (CD), dispersi ini diakibatkan oleh variasi fiber index
(karakteristik fiber) dengan panjang gelombang, hal ini menimbulkan delay
antara panjang gelombang dengan pulsa transmisi cahaya sehingga sinyal yang
ditransmisikan menjadi cacat dan menimbulkan distorsi dan naiknya BER (Bit
Error Ratio). Chromatic dispersion bisa diukur dengan menggunakan chromatic
dispersion meter. Selain itu pada sebuah percobaan mengenai hubungan antara
suhu dan chromatic dispersion, kesimpulan yang didapat adalah salah satu
penyebab penurunan kualitas sinyal pada jaringan fiber optik adalah chromatic
dispersion yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh suhu kabel fiber
optik.Chromatic dispersion bisa diatasi dengan membuat chromatic dispensation
dengan membuat semacam spoel atau gulungan fiber optic untuk mengkompensasi
cacatnya sinyal yang ditransmisikan.
§ Polarization
Mode Dispersion (PMD), PMD diakibatkan oleh berubahnya bentuk fiber optic yang
diakibatkan suhu, kelembaban atau adanya tarikan fiber yang bengkok. Dalam hal
ini seharusnya fiber optic berbentuk bulat dan lurus tapi pada prakteknya
akibat suhu, kelembaban dan pergeseran bumi bentuk fiber optic menjadi tidak
bulat (misalnya lonjong) dan bengkok. Faktor lain yang menyebabkan polarization
mode dispersion proses pembuatan yang kurang sempurna. Pada kabel fiber optik
single mode ,sebenarnya terdiri dari kabel dua mode yang memiliki polarisasi
yang sama. Dalam fiber optik yang sempurna sinyal yang dilewatkan pada dua mode
ini berjalan pada kecepatan yang sama, tetapi dalam kenyataannya,
ketidaksempurnaan fabrikasi membuat sinyal menjadi asimetris dan dapat
menyebabkan mode memiliki kecepatan propagasi berbeda. Perbedaan kecepatan ini
disebut Differential Group Delay (DGD) dan PMD adalah koefisien
statistik-normalisasi panjang rata-rata nilai DGD. PMD dapat diminimalisir
dengan pemilihan kabel dan instalasi yang baik.Lain dengan CD yang bisa diatasi
dengan membuat chromatic dispensator, PMD tidak dapat diatasi.
3.
Rusaknya Sealed dan Jacket Fiber, seiring
bertambahnya usia fiber Sealed dan Jacket Fiber akan semakin jelek, misalnya
mengeras kemudian pecah sehingga fiber optic tidak terlindungi dari suhu dan
lembab.
Konektor Fiber Optic
Konektor
kabel fiber optic terdiri dari dua jenis yaitu : konektor model ST yang
berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan kabel
ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang anda gunakan karena mereka
mungkin berbeda.
Komponen Fiber Optic
-
Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line Terminal, OLT) biasa ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider (CO)
untuk menghantarkan isyarat layanan kepada setiap pengguna dalam jaringan
rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik aggregasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video melalui
berbagai bentuk sebagai medium penghantaran.
-
Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adalah peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk
memberikan layanan-layanan yang disediakan kepada pelanggan
2. Media Transmisi
Unguided
Media unguided mentransmisikan gelombang
electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat
optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless
mobile dan lain sebagainya. Media
ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver).
Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran
terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal
terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena.
Jaringan Nirkabel atau dikenal
dengan nama Wireless , merupakan salah satu media transmisi yang
menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang
dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik
tersebut. Media ini memerlukan
antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver)
Ada dua jenis transmisi
o Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada
satu sasaran
o Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala
arah dan dapat diterima oleh banyak antenna
Tiga macam wilayah frekuensi
o Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
o Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
o Gelombang inframerah
Komunikasi infra merah dicapai dengan
menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang
koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui
pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu
perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah
transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding,
sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam
gelombang mikro tidak terjadi.
Teknologi
wireless berdasarkan tipe jaringan :
·
PAN ( Persomal Area Network )
Merupakan jaringan yang menghubungkan
komputer dengan perangkat yang berada disekeliling seseorang saja. Sebagai
contoh komputer dengan telepon seluler atau PDA. Pada jaringan ini anda dapat
menjangkau antar perangkat kurang lebih 10 m (30 feet)
·
LAN ( Local Area Network )
Local Area Network biasa disingkat LAN
adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti
jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih
kecil.
Teknologi Wireless :
Wireless LAN (WLAN) yaitunya wifi atau wireless
fidelity. empat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi
biasa disebut hotspot. Wireless Fidelity (Wi-Fi) adalah nama yang diberikan
oleh Wi-Fi Alliance
untuk mendeskripsikan produk wireless local area network (WLAN) yang
berdasarkan standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
802.11 dengan beberapa teknologinya :
Wifi a : 5,8 GHz kecepatan 54
mbps
Wifi b : 2,4 GHz kecepatan 11
mbps
Wifi g : 2,4 GHz kecepatan 54
mbps
Wifi n : 2,4 & 5,8 GHZ
kecepatan 200 mbps
Wifi ac : 5 GHz
kecepatan 1300 Mbps atau 1,3 Gbps
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless
memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi
infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access
point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara
langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan
kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang
lain dengan jaringan berkabel
·
MAN (Metropolitan Area Network )
Metropolitan area network atau disingkat
dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan
tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran,
pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN.
Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km
Teknologi wireless : wimax
dengan standard IEEE 802.16.
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide
Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel
pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki
kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX Forum menetapkan
2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz
dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada
system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
·
WAN ( World Area Network )
Jaringan ini mencakup area yang luas dan
mampu menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan
bumi lain. Jaringan WAN dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer
lain dengan menggunakan satelit atau kabel bawah laut.
Teknologi wireless : satelit
Kelebihan dan Kelemahan
Media transmisi wireless memiliki keunggulan dan
kelemahan, diantaranya sebagai berikut.
Adapun keunggulan dari media transmisi wireless :
·
Biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup
stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel).
·
Infrastrukturnya berdimensi kecil,
pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan
teknik frequency reuse).
·
Mudah & murah untuk direlokasi dan
mendukung portabelitas.
·
Koneksi Internet akses 24 jam, aksesnya
yang cepat, dan bebas pulsa telpon.
Sedangkan kelemahan yang terletak pada media transmisi wireless :
·
Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat
dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika
sehingga dapat menekan biaya jaringan).
·
Delay yang besar, adanya masalah propagasi
radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan
ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik
spread spectrum dll).
·
Kapasitas jaringan menghadapi keterbatas
spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan
dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread
spectrum/DS-CDMA).
·
Keamanan data (kerahasian) kurang terjamin
(kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum) [1,7 dan
9].
Switch terbagi dalam 2 tipe
utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi pada layer
data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe ini
membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2
dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision
domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.Switch layer-3
beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch tipe ini
membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch
ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam
suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau
switch multilayer.
Layer 2 switch sendiri
bertindak sebagai akhir node IP untuk Simple Network Management Protocol (SNMP)
manajemen, Telnet, dan manajemen berbasis Web. fungsi manajemen tersebut
melibatkan kehadiran IP stack pada router bersama dengan User Datagram Protocol
(UDP), Transmission Control Protocol (TCP), Telnet, dan fungsi SNMP. Switch sendiri memiliki alamat MAC sehingga mereka dapat
diatasi sebagai node 2 akhir Layer sementara juga menyediakan fungsi switch
transparan. Layer 2 switching tidak, pada umumnya, melibatkan mengubah bingkai
MAC. Namun, ada situasi ketika switch mengubah bingkai MAC.IEEE 802.1Q Komite
ini bekerja pada standar VLAN yang melibatkan? Penandaan? bingkai MAC dengan
VLAN itu milik; proses penandaan melibatkan mengubah bingkai MAC.Menjembatani
teknologi juga melibatkan Protokol Spanning-Tree.Ini diperlukan dalam jaringan
multibridge untuk menghindari loop. Prinsip yang sama juga berlaku terhadap
Layer 2 switch, dan yang paling komersial Layer 2 switch mendukung Protokol
Spanning-Tree. Pembahasan sebelumnya memberikan garis besar dari Layer 2 switching
fungsi.
Layer 2 switching adalah MAC
frame didasarkan, tidak melibatkan mengubah bingkai MAC, secara umum, dan
menyediakan switching transparan dalam nominal-alel dengan frame MAC. Karena
switch beroperasi pada Layer 2, mereka protokol independen. Namun, Layer 2
switching skala tidak baik karena siaran. Meskipun VLAN mengatasi masalah ini
sampai batas tertentu, pasti ada kebutuhan untuk mesin pada VLAN yang berbeda
untuk berkomunikasi. Salah satu contoh adalah situasi di mana sebuah
organisasi-nization memiliki beberapa intranet server pada subnet yang terpisah
(dan karenanya VLAN), menyebabkan banyak lalu lintas intersubnet.Dalam kasus
tersebut, penggunaan router tidak dapat dihindari; Layer 3 switch masukkan pada
saat ini.
PERBEDAAN
SATA DAN SCSI
1. SCSI
SCSI (Small Computer System
Interface) adalah
jenis interface yang digunakan untuk komponen komputer seperti
hard drive, drive optik, scanner dan drive tape. Ini adalah teknologi yang
bersaing untuk standar IDE (Integrated Drive Electronics). Sementara teknologi
IDE lebih murah dibangun dalam motherboard, SCSI adalah teknologi yang
ditambahkan dengan membeli controller SCSI. Kartu SCSI dipasang ke slot PCI
internal lalu perangkat SCSI yang kemudian dihubungkan ke kartu ini.
Sebetulnya SCSI adalah teknologi yang lebih cepat lebih kuat daripada IDE, dan secara tradisional telah
banyak digunakan di server. Selain dari kecepatan, keuntungan lain dibanding
IDE adalah bahwa kartu SCSI dapat menghubungkan 15 atau lebih perangkat dalam
sebuah mata rantai. Controller mengenali ID masing-masing perangkat SCSI secara
tersendiri, memungkinkan fleksibilitas yang besar terhadap perluasan sistem
apapun.
Perangkat SCSI, khususnya hard
drive, dirancang untuk digunakan dalam menangani kebutuhan pasar server. Untuk
alasan ini, SCSI biasanya dibuat dengan standar yang lebih tinggi dan dengan
jaminan lebih baik dari drive IDE dengan kapasitas yang sekelas. Namun,
pertambahan kecepatan dan kualitas berbanding lurus dengan harganya. Komponen
SCSI secara signifikan lebih mahal dari IDE sepupu mereka.
Sebagai bagian dari teknologi, SCSI telah berkembang dengan varietas yang berbeda dan telah muncul dengan berbagai standar
kecepatan. Berbagai versi menggunakan konektor pin yang berbeda. Oleh karena
itu, penting agar sesuai dengan controller SCSI yang benar pada SCSI komponen
yang diinginkan. Sebagai contoh, jika sebuah drive SCSI Ultra 320, kontroller
SCSI-I tidak akan bekerja dengan perangkat itu. Kontroler harus mendukung Ultra
320 agar kompatibel. Berikut adalah daftar versi SCSI dengan tingkat transfer
data dalam megabyte per detik (MB / sec):
SCSI-2, Fast SCSI (8-bit Narrow)
|
to 10 MB/sec
|
Ultra SCSI (8-bit
Narrow)
|
20 MB/sec
|
Ultra Wide SCSI
(16-bit Wide)
|
40 MB/sec
|
Ultra2 SCSI
(16-bit Wide)
|
80 MB/sec
|
Ultra 160 SCSI
(16-bit Wide)
|
160 MB/sec
|
Ultra 320 SCSI
(16-bit Wide)
|
320/sec
|
Untuk server, SCSI dapat menjadi
pilihan bagus yaitu RAID (Redundant Array Independent Disk), sebagai drive
tambahan yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan. Jika dompet tidak dapat
membeli RAID SCSI, SATA RAID merupakan alternatif yang baik dengan harga terjangkau.
2.
SATA
SATA merupakan pengembangan
dari PATA, pertama kali dirilis tahun 2002. SATA didefinisikan sebagai
teknologi yang didesain untuk menggantikan ATA secara total. Dimana satu device
dipasang pada satu port SATA, sehingga pemasangan kabel lebih rapi dan lebih
kecil dibanding kabel PATA.
Penggunaan NCQ (Native Command Queuing) yang digunakan
pada harddisk SCSI, akibatnya kinerja mekanis juga lebih efisien dan menjaga
umur harddisk menjadi lebih lama (awet) dan akses data jauh lebih cepat
dibanding dengan PATA. SATA menggunakan encoding 8/10 byte, dengan tingkat
efisiensi pada 80%.
Dengan teknologi NCQ, SATA dimungkinkan menjadi
interface eksternal (eSATA) dan tanpa meninggalkan fasilitas hot plug untuk
menjadikan harddisk sebagai removeable storage.
Beberapa
fitur SATA adalah:
SATA menggunakan line 4
sinyal yang memungkinkan kabel yang lebih ringkas dan murah dibandingkan dengan
PATA. SATA mengakomodasi fitur baru seperti hot-swapping dan native command
queuing. Drive SATA bisa ditancapkan ke kontroler Serial Attached SCSI (SAS)
sehingga bisa berkomunikasi dengan kabel fisik yang sama seperti disk asli SAS,
namun disk SAS tidak bisa ditancapkan ke kontroler SATA.
0 komentar:
Posting Komentar