IPv6 adalah
kependekan dari "Internet Protocol Version 6". IPv6 adalah protokol
"next generation" yang dirancang oleh IETF untuk menggantikan versi
Internet protokol yang sekarang digunakan, IP Versi 4 ("IPv4").
Sebetulnya ada IP versi 5, yang di alokasikan untuk experimental Internet
Stream Protocol versi 2 (ST-2).
IPv6
diharapkan dapat memperbaiki masalah di IPv4, seperti keterbatasan address
IPv4. IPv6 juga menambahkan beberapa perbaikan ke IPv6 seperti routing dan
network autoconfiguration. IPv6 di harapkan dapat secara bertahap menggantikan
IPv4, dengan perioda transisi dimana kedua akan berjalan bersama selama
beberapa tahun.
Mengapa IPv6 bukan
IPv5, pada tahun 1980-an, IPv5 digunakan sebagai
Protokol Percobaan dan sampai saat ini tidak pernah digunakan, IPv5 biasanya
disebut sebagai Protokol Streaming, Jadi Penerus Langsung dari IPv4adalah IPv6.
IPv6 (Internet Protokol v6) dikembangkan sejak
tahun 1998, Alamat dalam IPv6 ditetapkan 128 bit sehingga alamat IP lebih
banyak dan dapat dialokasikan untuk komputer serta perangkat lain yang
terhubung ke internet. Keuntungan digunakannya IPv6 karena menggunakan 128 bit, Jadi IPv6 dapat menampung triliun alamat.
IPv6 di rancang sebagai
sebuah evolusi dari IPv4, jadi bukan sebuah perubahan yang radikal. Feature
yang baik dari IPv4 tetap digunakan di IPv6, dan feature yang tidak terlalu
berguna di buang. Menurut spesifikasi IPv6, perubahan dari IPv4 ke IPv6
terutama terjadi pada kategori:
- Perluasan kemampuan
pengalamatan - alamat IP address bertambah dari 32 bit menjadi 128 bit di
IPv6. Lebih banyak node / komputer di jaringan yang dapat memperoleh
address. Lebih banyak level hirarki pengalamatan, autoconfiguration yang
lebih sederhana untuk pengguna yang remote.Multicast routing menjadi lebih
scalable dengan menambahkan kolom Scope di alamat multicast. Tipe alamat yang
baru, di sebut anycast, juga di definisikan.
- Penyederhanaan format header –
beberapa kolom header IPv4 dibuang atau di buat lebih optimal dan sangat
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproses paket, dan untuk
membatasi biaya bandwidth oleh header IPv6.
- Kemampuan Flow Labeling –
kemampuan baru dalam hal Quality of Service (QoS) yang ditambahkan untuk
memungkinan pelabelan paket yang termasuk traffic flow tertentu yang mana
mungkin pengirim meminta penanganan yang khusus, seperti servis real-time.
- Kemampuan authentikasi dan
privacy – extension untuk mendukung option security, seperti authentikasi,
integritas data, dan kerahasiaan data, sudah ada di dalam IPv6.
IPv6 mengajukan dan memformalkan terminologi yang di lingkungan IPv4
biasanya tidak terdefinisi dengan baik, atau terdefinisi dengan tidak baik,
atau tidak terdefinisi. Beberapa terminologi yang digunakan antara lain:
ü Paket – sebuah IPv6 Protocol Data Unit (PDU), terdiri dari header dan
payload (beban) yang dibawanya. Di IPv4, biasanya disebut sebagai paket atau
datagram.
ü Node – sebuah divais / alat yang mengimplementasikan IPv6.
ü Router – sebuah node IPv6 yang memforward paket, berdasarkan IP address,
tidak secara explisit di alamatkan pada dirinya. Dalam terminologi TCP/IP yang
lama, alat ini kadang kala disebut sebagai gateway.
ü Host – Node yang bukan router, biasanya adalah system pada end-user.
ü Link – media dimana node saling berkomunikasi satu sama lain melalui
lapisan protokol data link, seperti, ATM, frame relaym SMDS Wide Area Network,
atau Ethernet LAN.
ü Neighbor – node yang tersambung pada link yang sama.
IPv6 mendefinisikan tiga (3) tipe address / alamat, yaitu:
o
Unicast address yang menunjukan sebuah
host.
o
Anycast address yang di berikan pada lebih
dari satu interface, biasanya terdapat pada anode IPv6 yang berbeda, seperti
sekumpulan router yang dimiliki oleh ISP. Paket yang dikiriim ke anycast
address akan di teruskan ke salah satu router yang teridentifikasi oleh address
tersebut, dan yang paling dekat menurut protokol routing.
o
Multicast address menunjukan sekumpulan
host, sebuah paket yang dikirim ke multicast address aka dikirimkan ke semua
host pada group ini. Perlu dicatat bahwa pada IPv6 tidak ada broadcast address
seperti yang kita gunakan di IPv4, karena fungsi ini telah dilakukan oleh
multicast address.
IPv4 addess di tulis menggunakan notasi dotted decimal, dimana nilai
desimal dari empat byte address di pisahkan dengan dot. Cara yang disukai, atau
biasa digunakan, untuk menuliskan IPv6 adalah nilai hexadesimal dari delapan
blok 16-bit yang dipisahkan menggunakan titik dua / colon (:), seperti
FF04:19:5:ABD4:187:2C:754:2B1. Perhatikan bahwa nilai nol di muka tidak perlu
ditulis, dan setiap kolom harus memiliki suatu nilai. IPv6 address biasanya
akan memiliki nilai nol yang banyak karena cara pengalokasian-nya. Teknik
menulis cepat address dengan banyak nol, menggunakan titik dua doubel (::)
untuk menunjukan banyak blok 16-bit yang nol. Contoh, FF01:0:0:0:0:0:0:5A dapat
ditulis sebagai FF01::5A. Agar tidak bingung, "::" hanya dapat muncul
satu kali di sebuah address. Sebagai alternatif, format hybrid address di
definisikan untuk memudahkan merepresentasikan IPv4 address dalam lingkungan
IPv6. Disini, 96 bit address yang pertama (6 group dari 16) di representasikan
dalam format IPv6 yang biasa, sedang sisa 32 bit address di representasikan
dalam IPv4 dotted decimal; sebagai contoh, 0:0:0:0:0:0:199.182.20.17
(atau ::199.182.20.17). Alokasi Prefix IPv6 Address Dari RFC 1884
Alokasi Prefix (Binary) Bagian Dari Address Reserved 0000 0000 /256
Unassigned 0000 0001 /256 Reserved Untuk Alokasi NSAP 0000 001 /128 Reserved
Untuk Alokasi IPX 0000 010 /128 Unassigned 0000 011 /128 Unassigned 0000 1 1/32
Unassigned 0001 1/16 Unassigned 001 1/8 Provider-Based Unicast Address 010 1/8
Unassigned 011 1/8 Reserved Untuk Geographic-Based Unicast Address 100 1/8
Unassigned 101 1/8 Unassigned 110 1/8 Unassigned 1110 1/16 Unassigned 1111 0
1/32 Unassigned 1111 10 1/64 Unassigned 1111 110 1.128 Unassigned 1111 1110 0
1/512 Penggunaan Link Lokal 1111 1110 10 1/1024 Penggunaan Site Lokal 1111 1110
11 1/1024 Multicast Address 1111 1111 1/256
Salah satu goal dari format address IPv6 adalah untuk memenuhi berbagai
tipe address. Awal address mengandung tiga (3) sampai sepuluh (10) bit prefix
mendefinisikan tipe address secara umum. Bit selanjutnya berisi host address
sebenarnya, dalam format yang spesifik mengindikasikan tipe address Detail
teknik pengalokasian IPv6 dapat di baca di RFC 1884.
Berikut ini Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 ;
IPv4
|
IPv6
|
Panjang alamat 32 bit.
|
Panjang alamat 128 bit.
|
Konfigurasi secara manual atau DHCP
|
Bisa menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan terhadap IPsec Opsional
|
Dukungan terhadap IPsec Dibutuhkan
|
Checksum termasuk pada Header
|
Checksum tidak masuk dalam Header
|
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan
alamat IPv4 ke alamat link-layer
|
ARP Request diganti oleh Neighbor Solitcitation secara multicast
|
Untuk Mengelola grup pada subnet lokal digunakan Internet Group
Management protocol (IGMP)
|
IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD)
|
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja
router
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim
|
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 576 byte.
|
Paket Link Layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa
menyusun kembali paket berukuran 1500 byte
|
Kelebihan Ipv6 dan sebagai solusi yang terdapat
dalam IPv6 adalah salah satu pemicu percepatan implementasi, berikut ini Kelebihan-kelebihan
menggunakan IPv6 :
- IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 bit), IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak,
yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone, perangkat
rumah tangga, perlengkapan otomotif).
- Aspek keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.
- Desain autokonfigurasi IPv6 dan strukturnya yang berhirarki memungkinkan dukungan
terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end.
- IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi / komunikasi
end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan
sebaliknya.
IPv6
mendukung komunikasi terenkripsi maupun authentication pada layer IP. Dengan
memiliki fungsi security pada IP itu sendiri maka kemanan paket yang dikirim
dari host seluruhnya telah dienkripsi. Authentication dan komunikasi
terenkripsi memakai header yang diperluas yang disebut AH (Authentation Header)
dan payload yang dienkripsi disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada
komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut
ditambahkan.